Sabtu, 10 Januari 2015

Contoh Kritik Seni Lukis


"Ngayomi"
Agus Bebek
Oil on Canvas - 31 Inches x 39 Inches



Artworks Styles : Aestheticism
Artworks Topics : Animals
Artworks Media : Oil On Canvas - Painting On Canvas
Artworks added the : Added February 2 2012


Kritik Seni Lukis

                Lukisan karya pelukis Agus bebek ini berjudul “Ngayomi”. Karya ini di buat pada tahun 2012 dengan ukuan 31 cmx 39 cm menggunakan cat minyak pada kanvas. Lukisan yang dibuat tersebut menampilkan subject matter bebek jantan dan bebek betina. Subject pendukung pada lukisan berupa air sungai dan rerumputan. Unsur warna yang terdapat pada subject matter adalah : warna putih pada badan bebek, warna pink – hitam pada mulut dan merah pada hidung. Selanjunya, warna putih bergradasi coklat hitam itu pada sayap dan badan. Pada background, terdapat warna hijau muda, hijau tua dan hitam. Dari warna yang ada pada subject-subject lukisan, warna yang dominan adalah war na hitam.
            Karya “Ngayomi” merupakan salah satu karya yang di jual dalam galeri ervan milik Agus bebek. Karya bejudul “Ngayomi” ini secara ikonik sama denan lukisan yang lain yang dibuat sebelumnya, yaitu menampilkan subjek bebek. Di jenis ikon tersebut rupannya menjadi latar belakang konsep galery Agus bebek.
            Terdapat unsur rupa yang lain pada sujek lukisan berupa garis, tekstur, cahaya. Tekstur pada lukisan adalah tekstur nyata, yakni tekstur lembut dan rata pada background, dan tekstur halus pada subject matter. Sedangkan jenis garis yang terdapat di dalam subject adalah : (a) garis lengkung kepala, dada dan sayap, (b) garis-garis bergelombang beraturan pada background.
            Dari segi teknik pembuatan karya, lukisan “Ngayomi” di buat dengan struck brush (sapuan kuas) pada kanvas. Pewarna yang dipakai adalah cat minyak.  Teknik melukis yang dilakukan oleh Agus bebek sebenarnya bukan sesuatu hal yang baru, artinya teknik melukis semacam itu juga banyak dilakukan oleh pelukis-pelukis lain di Semarang. Dalam catatan kesenian, Agus Salim/Agus bebek sangat jarang menggunakan teknik semprot, teknik sapuan pisau palet, serta teknik digital seperti yang dilakukan oleh pelukis Semarang. Misalnya Putut Wahyu Widodo yang sering menggunakan teknik reproduksi digital.
            Agus Salim dari tahun ke tahun tidak melakukan perubahan/eksplorasi tenik. Dia cenderung konsisten dengan teknik dan karakter subjek lukisan yang menampilkan distorsi warna cenderung simbolis, berupa tanda-tanda visual yang terdiri atas ikon-ikon yang berhubungan dengan hewan. Apabila diamati lukisannya seksama, kemahiran teknik (penguasaan media) melukis Agus bebek sangat baik. Relevansi antara gagasan (konsep) dengan jiwakaton terjembatani dengan kemampuan teknis yang sangat baik.
           

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar